Archive for the ‘CERPEN’ Category

Mati Satu tumbuh seribu, Bunga Mawar, Perbedaanremajaislampos—PADA zaman dahulu kala, sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, hiduplah seorang raja. Dia memiliki seorang tukang sihir yang sudah tua. Suatu ketika, tukang sihir ini berkata kepada raja, “Sesungguhnya saya telah lanjut usia, maka utuslah kepada saya seorang pemuda agar saya mengajarinya ilmu sihir.” Si tukang sihir ini menginginkan agar ada generasi muda yang dapat meneruskan ilmu sihirnya. Lalu sang raja mengutus seorang pemuda kepadanya untuk diajari ilmu sihir. LANJUT BACA

Rose, Taubatnya Seorang Pezinah, Kisah Pezinah dan Pemuda Sholeh, Cahaya Iman Untuk Seorang Pezinah, remajaislampos—Rabi’ bin Khaitsam adalah seorang pemuda yang terkenal ahli ibadah dan tidak mau mendekati tempat maksiat sedikit pun. Jika berjalan pandangannya teduh tertunduk. Meskipun masih muda, kesungguhan Rabi’ dalam beribadah telah diakui oleh banyak ulama dan ditulis dalam banyak kitab. Imam Abdurrahman bin Ajlan meriwayatkan bahwa Rabi’ bin Khaitsam pernah shalat tahajjud dengan membaca surat Al Jatsiyah. Ketika sampai pada ayat keduapuluh satu, ia menangis. Ayat itu artinya, “Apakah orang-orang yang membuat kejahatan (dosa) itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka sama dengan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka sangka itu!” LANJUT BACA

Dua Pilihan, Pilihan, Cerpen, Cerita Pendek, Ketika Kita Berada dalam dua pilihan, Pertandinganremajaislampos—SEORANG bijak pernah berkata, sebuah masyarakat akan dinilai dari cara mereka memperlakukan seorang yang paling tidak beruntung diantara mereka.

Pada sebuah jamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri acara itu. LANJUT BACA

Pohon Apel, Apel, Kisah Pohon Apel, Cerita, Cerpen, Kisah Nyataremajaislampos—DI suatu masa dahulu ada sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari.Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya dan sepertinya pohon apel itu juga menyukai anak tersebut. LANJUT BACA

Aku Ingin Bertemu Umar Bin Khattab, Bertemu Umar, Umarremajaislampos—SEPENINGGALAN Rasulullah, sebenarnya tidak sedikit sahabat  yang cenderung memilih Umar bin Khattab sebagai pengganti. Umar itu berani, gagah perkasa, jujur, dan adil. Bahkan pada waktu tengah dibicarakan siapa yang pantas menjadi pemimpin setelah Nabi wafat, Abu Bakar ash-Shiddiq mendekati Umar dan mengulurkan tangannya seraya berkata, “Berikan tanganmu hai sahabatku. Kami akan membaiatmu sebagai khalifah pengganti Rasulullah.”

Umar menyodorkan tangannya. Tetapi untuk menyanggah. “Tidak,” ujarnya, “akulah yang akan mengambil tanganmu. Sebab engkaulah yang akan kami baiat.”

“Engkau lebih baik dan lebih kuat dariku, Umar.” Kilah Abu Bakar.

“Kebaikan dan kekuatanku akan menyertaimu sebagai pemimpin kami,” jawab Umar. LANJUT BACA

Miskin

Posted: September 18, 2012 in CERPEN
Tags: , ,

Miskin, pohon, miskin dan kayaremajaislampos—Alkisah di sebuah sekolah dasar, tercatatlah seorang siswa kelas satu. Sebut namanya Bakar. Ia anak konglomerat ternama. Bukan cuma bapaknya yang pedagang besar. Kakek moyangnya pun demikian. Mereka adalah rezim saudagar terkenal sejak era abad pertengahan. Ketika Pires berkata, ”Tuhan menciptakan Timor untuk pala, Banda untuk lada, dan Maluku untuk cengkih,”di sanalah kakek moyang Bakar berperan. LANJUT BACA

Izinkan aku, Izinkan, Aku, Cerpen remajaislampos—IZINKAN aku bertutur ……….
Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya, Lalu kubilang pada ayahnya: “Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!”Suamiku menjawab: “Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku.” Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa.

Ketika bayi kecilku berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatam kan Al Quran di rumah Lalu kubilang pada suamiku:”Supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya,Yah.” Suamiku menatap padaku seraya pelan berkata: “Oh ya. Ide bagus itu.” LANJUT BACA

Kesendirian, Pelarian yang berujung penyesalan, Penyesalan, Everythingremajaislampos—Alkisah, saya baru saja lepas dari sebuah pengalaman yang sangat bodoh, namun terus-terang saja sangat berharga, dan rasanya akan menjadi pelajaran yang paling saya ingat sepanjang hidup saya.

Kejadian awalnya sebenernya dimulai sekitar setahun yang lalu, ketika saya mulai ikut pengajian. Tiba-tiba saja saya mulai merasakan begitu banyak sisi kejam (dan mungkin kelam) dari kehidupan yang saya miliki. Betapa tidak, entah karena apa, saya merasa bahwa dua sahabat saya yang paling dekat dengan saya, begitu saja meninggalkan saya. Padahal kami bertiga sudah berteman sejak masih SMP kelas 1. LANJUT BACA

Inilah Aku, This is me, It''s me, Aku, Diriku, 2 Hati 1 Cinta, Kejujuranremajaislampos—Entahlah, saya nggak pernah tau kenapa saya ini masih suka nonton film, dengerin musik, dan baca buku. Bukan sembarang film, musik, dan baca buku begitu aja karena saya seneng banget nonton film Hollywood, dengerin musik pop kayak Ungu atawa Mariah Carey dan baca buku Harry Potter seperti itu.

Saya pernah beberapa kali nyoba untuk berhenti. Karena ngerasa begitu bersalah ketika tau temen-temen akhwat lain di rohis sukanya ya paling ekstrem tuh Opick, nonton film Islam dan keliatan banget kalo buku yang mereka baca adalah buku-buku karya penulis besar kayak Yusuf Qardhawi atawa Sayyid Quthb. Kalopun adayang fiksi, yah buku-buku karya Helvy Tiana Rosa dan sebangsanya. LANJUT BACA

hikmah, semua pasti ada hikmahnya, hikmah sebuah peristiwaremajaislampos—Pernah nggak pada suatu waktu, entah di mana, tiba-tiba aja semuanya berasa memusuhi kita, nggak berpihak pada kita, dan segala sesuatunya bener-bener berasa salah aja?

Well, jelas, itu semua pastinya bikin kita bete, ilfil dan nggak banget deh pokoknya. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah ada dalam situasi seperti itu.

Hari itu hari Jumat. Dan saya datang ke sekolah dengan perasaan biasa aja. Sepanjang perjalanan dari rumah ke sekolah, yang emang jaraknya jauh karena sekolah saya ada di kabupaten sedangkan saya di desa, pun nggak ada kejadian apa-apa. Ketika itu baru aja abis ujian ceritanya. Jadi santai-santai dan riang aja. LANJUT BACA