Zionis

Posted: August 7, 2012 in Uncategorized
Tags: , , , ,

remajaislampos.com—COBA bayangkan, jika kamu punya saudara banyak, sampai sebelah orang. Kamu bisa bikin kesebelahan sepak bola. Tapi, repotnya diantara saudara kamu ternyata ada yang “kurang beres”. Dia dibakar rasa iri dan dengki, karena melihat orang tuamu mungkin kerepotan mengatur hubungan yang sama rasa sama rata. Padahal, manusiawi aja yak, mengurus dua belas anak kan nggak gampang. Mengingat namanya aja susah.

Kaka kamu yang sulung, misalnya nih, melihat ortu lebih sayang dan memperhatikan kamu dan adikmu yang paling bungsu. Mestinya kan dia yang memonopoli kasih sayang dan perhatian. Lalu kemudian, mendistribusikan hal itu kepada adik-adiknya. Biasalah, “Big Brother” yang baik hati, bisa aja kan. Kaka yang baik dan bijak bisa menjadi “orang tua kedua” bagi adik-adiknya. Tak perlu ada monopoli atau oligarki dalam cinta keluarga.

Kenyataan macam itu dialami Nabi Yusuf. Kamu tahu, Yusuf adalah salah seorang putra Nabi Yakub. Dari empat orang isterinya (Layya lahir Zulfah dan Bilha), Nabi Yakub mendapat amanah total dua belas anak (Roubin, Syamu’un, Lawi, Yahuza, Yasakir, Zabulon, Yusuf dan Bunyamin, Jad dan Asyir, lalu Naftali serta Dan). Yusuf dan Bunyamin adalah anak kandung Rahil. Sebenernya Nabi Yakub, yang dipanggil Israil, tak pernah mendiskriminasikan perlakuan terhadap para isteri dan anaknya. Hanya oknum yang “piktor (berpikir kotor)” saja yang punya kesan begitu.

Nah, diantara anak-anak keturunan Yakub-mereka dijuluki Bani Israil-sayangnya cukup banyak oknum yang piktor dan “hatori (hati kotor karena dengki)” salah satunya Yahuza, dalam istilah lain dipanggil Yehuda. Dia menghasut saudara-saudaranya untuk mengucilkan Yusuf dan Bunyamin, bahkan lebih sadis lagi bermaksud “menghabisi Yusuf”. Ingat yah, jangan sampai deh punya binatang piaraan bernama iri dengki, sebab melalui channel itu setan lalu bisa menguasai diri kita untuk melakukan tindakan keji.

Dalam Al-Qur’an, Surah Yusuf ayat 4-5, diungkapkan alasan sederhana mengapa Yahuza membenci Yusuf. Pada suatu malam, Yusuf bermimpi “menyaksikan sebelas bintang lalu matahari dan rembulan semua bersujud kepadanya”. Karna penasaran, Yusuf menceritakan hal itu kepada ayahnya tapi Yakub justru melarang Yusuf untuk menceritakan mimpi itu kepada saudaranya yang lain, karena “mereka akan membuat tipu daya untuk membunuhmu” sungguh setan itu musuh yang nyata bagi manusia.

Sebelah bintang itu bermakna juga jumlah saudara Yusuf, sedang matahari dan bulan sebagai ayah dan ibunya. Makna ini perlu di cek ke ahli tafsir termasuk arti “bersujud” yang mengandung penghormatan atau penghargaan, bukan berarti penyembahan nih. Intinya, lewat mimpi itu Allah mengabarkan, bahwa Yusuf akan menempati kedudukan yang terhormat suatu hari kelak. Pada  masa dewasa, Yusuf  memang menjadi penjabat tinggi di Negeri Mesir, dan ditunjuk pula sebagai Nabi pembawa risalah.

Dari kisah keluarga Yakub ini kita tahu , salah satu watak buruk “yahudi”-keturunan Yehuda-adalah suka iri, dengki dan merasa paling unggul sendiri. Sifat ini persis sama dengan Iblis dan Setan yang membenci manusia. Sifat itu telah merusak keharmonisan keluarga Yakub dan selanjutnya membawa kerusakan bagi kehidupan manusia sesudahnya. Secara politik, sifat itulah yang dirumuskan menjadi ideologi “Zionis” inti ajaranya, Yahudi bangsa pilihan tuhan, karena itu lebih mulia dari bangsa lain, dan seharusnya mendominasi percaturan dunia.

Pendukung Zionisme yang dipelopori Theodore Herzl punya keyakinan, Yahudi harus mendirikan Negara di Palestina yang dipandang sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan (The Promised Land) mereka tidak peduli disitu sudah ada penduduk asli yang menetap lama, sedang Yahudi selama berabad-abad dalam keadaan terpencar (Diaspora).

Faktanya, tak semua penduduk Yahudi mempercayai Zionisme. Di Inggris ada kaum Yahudi bernama “British Jews for Peace” yang menolak penjajakan atas Palestina dan menentang berdirinya “Negara Israel” (The Jews State). Mereka membentuk organisasi “Neturei Karta” dan punya anggota di wilayah Amerika Utara serta Eropa, cumin kalah pamor dibanding pengikut Zionisme Internasional. Salah seorang tokoh Yahudi Kultural yang kemudia beralih menjadi pemuka Marxis, dan akhirnya memeluk Islam adalah Roger Garaudy. Tokoh berkebangsaan Perancis itu telah membongkar kebohongan Zionisme Politik.

Coba perhatikan, apa ada Zionisme disekitar kita? Sesekali introspeksi diri. Apa ada penyakit Yahudi (piktor dan hatori) dalam diri kita, seperti virus berontox yang menyerang komputer, ancaman itu harus ditangkal dan dibersihkan segera. Jangan sampai menyerang memori dan melumpuhkan daya tahan kita. [Paman Abu]

Leave a comment